10 Februari 2011

Melirik Pariwisata bahari kab.Sumbawa

MELIRIK PARIWISATA BAHARI KABUPATEN SUMBAWA
Oleh : Dedi Syafikri
Email : fik_marine@yahoo.co.id
(isi sudah diringkas, untuk mengetahui lebih lanjut silahkan hubungi alamat email diatas)
Sebagaimana kita ketahui pariwisata merupakan salah satu pemasukan devisa terbesar bagi Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keindahan alam, dengan daerah pantai yang sangat luas. Bisa kita lihat tempat-tempat wisata yang sangat populer diseluruh dunia karena keindahan pantainya, misalnya saja pantai-pantai di Pulau Bali, Pulau Lombok, Kepulauan Karimunjawa di Jepara, Pangandaran di Jawa Barat, Raja Empat di Papua dan Bunaken di Sulawesi. Padahal Indonesia tidak hanya memiliki pulau dan pantai-pantai itu saja (tersebut di atas) sebagai daya tarik wisatanya, masih banyak lagi pantai-pantai yang lain. Salah satunya adalah pantai di daerah pesisir pulau Sumbawa, khususnya di kabupaten Sumbawa yang juga memiliki pontesi wisata bahari yang menarik dan unik.
Kabupaten Sumbawa sebagai salah satu daerah dari sembilan kabupaten/kota yang berada di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat terletak di ujung barat Pulau Sumbawa, pada posisi 116" 42' sampai dengan 118" 22' Bujur Timur dan 8” 8' sampai dengan 9” 7' Lintang Selatan serta memiliki luas wilayah 6.643,98 Km2. Kabupaten sumbawa memiliki garis pantai sepanjang ± 600 Km, dimana setidaknya terdapat 10 kecamatan yang yang memiliki perairan pantai atau berada di wilayah pesisir, 10 kecamatan tersebut adalah kecamatan Tarano, Plampang, Maronge, Lape, Moyo Hilir, Lab. Badas, Utan, Rehee, Alas dan Alas Barat.
Kabupaten Sumbawa menyimpan potensi wisata bahari yang sangat menjanjikan terutama keindahan panorama alam laut yang dimilikinya. Berbagai macam aktifitas pariwisata yang dapat dijual melalui kegiatan wisata alam laut ini misalnya snorkeling, diving, surving, dan fishing. Adanya taman nasional P. Moyo dan beberapa kawasan konservasi karang dan mangrove di P. Rakit dan P. Ngali juga dapat diberdayakan sebagai aset untuk kegiatan pariwisata dan juga eduwisata. Keindahan dan panorama alam yang dimiliki Kabupaten Sumbawa tidak kalah jika dibandingkan daerah tujuan wisata lainnya seperti P. Bali dan P. Lombok. Letaknya yang strategis yaitu tepat pada pada lingkaran emas pariwisata P. Bali, P. Lombok, P. Komodo, dan Tanah Toraja memungkinkan daerah ini dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata khususnya wisata bahari di Indonesia. Namun sampai saat ini potensi tersebut belum dapat diberdayakan secara optimal oleh Pemda setempat. Untuk itu sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu wisata laut di daerah ini, pemerintah setempat mencoba membuka kesempatan kepada para investor untuk menanamkan modalnya di daerah ini.
Secara khusus, potensi wisata bahari di kabupaten Sumbawa cukup tinggi karena ditunjang oleh keindahan lingkungan alam dan sumberdaya alam yang melimpah. Secara umum dapat dikatakan bahwa obyek pariwisata yang banyak terdapat merupakan obyek daya tarik alam, khususnya daya tarik alam laut dan pantai (wisata bahari) yang seringkali digunakan untuk tempat rekreasi, edukasi, tempat berolah raga dan tempat bertamasya. Namun demikian potensi wisata bahari ini tidak dapat berdiri sendiri dan berkembang tanpa adanya dukungan dari unsur-unsur lain misalnya budaya dan sikap masyarakat setempat. Untuk itu keberagaman unsur-unsur budaya daerah dalam hal ini budaya Samawa diharapkan mampu menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik dalam maupun luar negeri, sehingga dapat menambah wahana wisata di kabupaten ini selain wisata baharinya.
Saat ini pemerintah Kabupaten Sumbawa terus berusaha meningkatkan arus kunjungan wisata, baik untuk wisatawan manca negara maupun untuk wisatawan nusantara. Dengan melihat potensi pariwisata yang ada, baik alam, seni budaya tradisional, maupun peninggalan kuno, di masa depan peluang investasi untuk pariwisata masih sangat terbuka.
Berikut beberapa objek wisata bahari yang dapat di kunjungi di kabupaten Sumbawa yang bersumber dari situs resmi pemerintah setempat diantaranya :
a.Pulau Bedil dan Keramat
Kawasan ini, hampir setiap minggu didatangi turis dari berbagai belahan dunia, seperti Jerman, Polandia, Jepang, Belanda juga turis dari daerah luar negeri lainnya.
b.Teluk Saleh (Saleh Bay)
Merupakan gugusan berpasir putih dengan koralnya yang indah dan beranekan ragam ikan hias dengan airnya yang tenang, sangat cocok sebagai tempat berenang, dan menyelam untuk melihat pemandangan bawah laut. Teluk Saleh merupakan perairan yang kaya dengan aneka ikan laut seperti ikan kerapu yang hasilnya telah diekspor ke berbagai negara antara lain Jepang, Hongkong dan Singapura. Dari Teluk Saleh ini tampak jelas Gunung Tambora yang mempunyai kawah (Caldera) terluas di dunia.
c.Pantai Ai Manis
Terletak di daratan pulau Moyo yang berpasir putih dan pemandangan bawah laut dengan terumbu karang dan tropikal fish-nya yang menawan serta hutan tropis yang ada disekitarnya menjadikan. Ai Manis sangat cocok bagi kegiatan camping, Snorkling, dan sebagainya. Dari Ai manis dapat disaksikan tenggelamnya matahari (Sunset). Jalan-jalan di hutan tropis sekitar Ai Manis akan tersaji secara alami flora dan fauna seperti rusa, sapi liar, Babi hutan, burung koakkao, kakatua dan burung gosong yang dilindung. Tidak jauh dari Ai Manis terdapat gua kelelawar. Ai Manis dapat ditempuh lebih kurang 30 menit dengan speed boat dari Ai Bari kecamatan Moyo Hilir.
d.Pulau Moyo ( Moyo Island)
Terletak Sebelah utara Sumbawa dan di mulut teluk Saleh dengan luas + 30 Ha. Pulau Moyo mempunyai obyek wisata darat dan laut. Hutan tropis pulau Moyo merupakan habitat kawanan rusa, sapi liar, babi hutan dan burung gosong (megapodius) yang dilindungi, juga terdapat air terterjun bertingkat mata jitu. Wisata baharinya menyediakan panorama bawah laut yang indah untuk kegiatan menyelam (Snorkling dan Skuba diving), bahkan mulai dari dermaga pulau moyo sudah dapat dilihat ribuan ikan kecil.
e.Pantai Kencana
Pantai Kencana yang jaraknya sekitar 11 Km dari Kota Sumbawa Besar merupakan pantai yang cukup menawan. Dengan bentuk pantai yang melengkung dan dikedua ujung lengkungannya masing-masing mempunyai rona tersendiri. Terutama dilengkungan bagian kanannya berdiri batu karang berbentuk alami dengan bolongannya yang setiap saat dicium ombak. Disekitar pantai juga tersedia fasilitas-fasilitas wisata berupa cottage dengan bentuk bangunan khas daerah Sumbawa.
f.Saliper Ate

Saliper berarti pelipur/penenang/penyejuk. Ate berarti hati. Sesuai dengan namanya pantai Saliper Ate berarti pantai yang dapat menenangkan/ menyejukan hati pengunjungnya. Terletak sekitar 5 Km kearah barat kota Sumbawa Besar, lokasinya mudah dijangkau dengan transportasi darat (angutan kota). Sebelum pariwisata berkembang pantai Saliper Ate merupakan satu-satunya tempat rekreasi masyarakat Sumbawa.
a.Pulau Bungin
Pulau ini merupakan pulau terpadat di dunia, karena kepadatan penduduknya mencapai +14.000 jiwa/km. Dikenal juga sangat aman karena sejauh ini kehidupan masyarakatnya selalu aman dan damai. Di pulau ini tidak akan ditemui lahan pertanian, perkebunan maupun peternakan. Lahan-lahan yang ada dimanfaatkan untuk membangun rumah tinggal. Untuk membangun rumah baru, mereka harus bergotong royong dengan cara menyusun batu karang yang telah dikumpulkan sebelumya. Ketiadaan lahan di atas membawa keunikan tersendiri, karena ternak (kambing) penduduk pulau ini tidak hanya memakan dedaunan, tetapi juga kertas, ikan laut, dan kain-kain baju yang telah robek. Keunikan lain dari pulau ini adalah bahwasanya yang mendiami Pulau ini adalah suku bugis dan mandar (sulawesi) yang merupakan suku pendatang dan sudah puluhan atau bahkan ratusan tahun di sini. Penduduk di pulau ini sebagian besar bahkan mungkin sepenuhnya berprofesi sebagi nelayan. Bungin masih berada dalam wilayah kecamatan Alas atau + 70 km dari kota Sumbawa besar. Untuk mencapai pulau ini tersedia perahu motor yang hilir mudik antara pulau Bungin dan Dermaga Alas atau melalui darat dengan kendaraan bermotor.
b.Pulau Kaung (Kaung Island)
Sebuah pulau yang merupakan perkampungan nelayan letaknya tidak terlal jauh dari pulau Bungin. Untuk mencapai pulau ini tidak lagi menyebrangi laut, namun dapat dilalui lewat darat dengan mempergunakan kendaraan bermotor dan naik dokar. Kerajinan rakyat yang terbuat dari kerang-kerangan dapat ditemui di pulau ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar